Kamis, 09 Januari 2014

PUISI first love

oleh: Sigit Winarso for My sweet strawberry

 Aku memang tak berani bicara
Lidah ini kaku ketika melihatnya
Jantung berdetak bak dikejar halilintar
Tak tahu apa dan mengapa

Ingin ku menjerit
Menggelegar seluruh alam semesta
Betapa besar rasa ini
Hingga ia tak tertampung lagi

Mungkin lewat baris- baris dalam puisi
Dia kan mengerti rasaku
Betapa inginnya kukatakan cinta ini
Meski kutahu engkau dalam luka

Tapi nyatanya aku tak bisa
Tak bisa sekejam itu
Mungkin lebih baik terpendam
Menanti dan terus menanti

Jumat, 29 November 2013

Membuat halaman blog di fb, Keren BRo

Salah satu cara mempromosikan Website / Blogspot adalah memperkenalkanya di Facebook. Apalagi jika sobat baru membuat Blog, saya sangat menganjurkan untuk membuat halaman dan mempromosikanya di Facebook.
Setelah sobat membuat halaman Blogspot di Facebook, baiknya sobat membuat widget Like Box Facebook halaman Blogspot di Blog. Ini dilakukan untuk memberi tau pada pengunjung Blog bahwa Blog tersebut juga mempunyai halamanya di Facebook. Baca Cara Membuat Like Box Facebook di Blog dan Cara Membuat Tombol Like Facebook di Blog.
Baik, kali ini saya akan bahas dahulu cara membuat halaman di Facebook.
Berikut langkah-langkah untuk membuat halaman Website / Blogspot di Facebook:
1. Login ke Facebook dengan akun sobat.
2. Agar lebih cepat, langsung saja isikan alamat http://www.facebook.com/pages/create.php, dan masuklah ke URL tersebut.
3. Memilih Produk, pilih "Merek atau Produk" karena Blog merupakan produk yaitu konten dalam Blog sobat.
http://4.bp.blogspot.com/-CGFC_va02wI/USnnVdvUVbI/AAAAAAAABCs/sRJRFeMuCNg/s1600/Untitled1.png4.  Pilih Kategori sesuai dengan isi konten Blog sobat dan buat nama halaman, setelah itu centang pada bagian kotak dan Klik mulai.
http://3.bp.blogspot.com/-HVMFEtnV-Rw/USnpVu_kVeI/AAAAAAAABDU/f8mVGAyS0Y0/s1600/Untitled2.png 

Senin, 11 November 2013

Cerpen Sang Pencari Tuhan



Sang Pencari Tuhan
Oleh: Sigit Winarso

          Teng...teng...teng...!.Suara lonceng jam dinding mengagetkan aku yang sedang tidur di sofa ruang tamu. Aku memang sengaja mengaturnya agar dapat bangun tengah malam. Dengan hati – hati, aku membuka pintu kamar istriku, kulihat dia  yang sedang tidur pulas. Aku berpikir kalau rencanaku untuk membuka kitab istriku akan berhasil. Arum dan aku baru dua bulan menikah, kami bertemu di pondok pesantren Al-Hikmah yang merupakan salah satu sasaran gereja. Dia adalah seorang muslim yang teguh pendiriannya, karena itu aku masih mencari-cari taktik yang tepat untuk membujuknya agar memeluk agama kristen. Biasanya saat tengah malam begini, istriku akan bangun dan mencuci tangan di kamar mandi. Anehnya, walaupun hanya mencuci tangan, wajah dan kakinya pun ikut dibasahi. Baru setelah itu, dia akan mengerjakan ibadah dan bertemu dengan Tuhannya. Sebelum rahasiaku terbongkar, Arum selalu mengajakku untuk ibadah juga.
          “Bang, bangun Bang, kita sholat tahajud bersama –sama. Rum perhatikan sejak kita menikah, Abang tidak pernah melakukan sholat malam”.
          “ Maafin Abang Rum, abang cuma merasa lelah jadi nggak pernah bisa bangun malam. Terima kasih ya Rum, Rum sudah bangunin Abang.
          “Sama-sama Bang, itu sudah menjadi tugas Rum untuk mengingatkan Abang. Kalau begitu, Rum tunggu di ruang sholat ya Bang”.
          “ Ya Rum. Abang mau ke kamar mandi sebentar, setelah itu Abang akan sholat bersama Rum”.
            Malam itu sebenarnya bukan pertama kali aku mengerjakan ibadahya orang islam. Aku pernah berkali-kali melakukannya di pondok pesantren. Namun ini pertama kalinya aku merasakan keanehan yang muncul dalam hatiku. Entah mengapa  aku merasa tentram dan damai saat sholat dengan istriku.

Minggu, 03 November 2013

Puisi Budaya




Perhiasan Negeriku
                                        Oleh ; Sigit Winarso
                                               
 
Bangsaku, lihatlah!
Negeri ini begitu cantik
Ragam budaya mewarnai
Ragam bahasa menghiasi

Tapi,kini kita terancam lagi
                                             Budaya kita terusik lagi                                 
Setelah tari dan kuliner itu
Terlepas dari genggaman

Bangsaku, teguhkanlah!
Jangan biar mereka hilang
Jangan biar mereka lenyap
Terhapus atau terakui bangsa seberang

Jumat, 11 Oktober 2013

Resensi Buku Non Fiksi ( The True Power Of Love)

Mengenal Allah Dengan Cinta  Sejati 

 Oleh: Sigit Winarso
Judul Asli          : The True Power Of Love
Pengarang         : Imam Al-Ghazali
Penulis              : Abdu Rassyid Rida 
Penerbit            : Mizania
Tahun Terbit      : 2007
Jumlah Halaman: 340 halaman
ISBN                : 9798394623
Harga Buku       : Rp. 41.650

     Cinta adalah suatu kata yang memiliki kekuatan yang luar biasa.Karena cinta, sesuatu yang pahit menjadi manis. Karena cinta, tembaga menjadi emas. Karena cinta, ampas menjadi anggur murni. Karena cinta, penyakit menjadi penawar. Karena cinta, yang mati menjadi hidup. Dan karena cinta, Sang Raja menjadi hamba.
     Itulah kehebatan cinta, lebih lembut dari yang paling lembut dan lebih digdaya dari yang terkuat. Cinta sesungguhnya adalah dasar iman seorang hamba kepada Tuhannya. Dan seorang hamba yang mencintai Tuhannya akan mendapatkan kebaikan sejati. 

Jumat, 05 April 2013

Puisiku1



Rindu Pribadi Bangsaku
Karya: Sigit Winarso

Wahai sekalian pewaris negeri
Dengarlah puisiku
Baris-baris kata yang berisi rahasia negeri
Aku mewakili ribuan hati yang telah mati
Terpendam dan bercampur dengan tanah negeri ini

Selasa, 19 Maret 2013

Puisi

 ALAM NEGERIKU
Oleh: Sigit Winarso

Kala aku membuka mata
Kusadari betapa indahnya negeri ini
Kala aku membentangkan tangan
Kurasakan aroma kesejukan
Tapi kala kucoba membuka hati
Kusadari kerusakan yang menyelimuti negeri ini
Satu persatu pohonku tumbang
Berhektar –hektar tanaku yang usang
Gersang, kering dan kerontang
Alam negeriku bingung
Kemanakah diri hendak bernaung
Sedang tangis terus meraung
Alam negeriku mulai mati
Diterjang tajamnya globalisasi
Oh…kawan betapa teganya kau
Kau korbankan alamku untuk harta
Sedang hartamu yang tak abadi
Menjadi penghancur pengendali diri
Menyisakan luka bagi pertiwi
Oh…kawan sadarkah engkau
Sudikah kau tuk memikirkan masa depan
Alam yang kasih ini takkan selamanya kasih
Alam yang kaya ini takkan selamanya kaya
Dia tidak ingin marah
Melainkan kita sendiri yang memintanya
Dia perlu kita
Untuk menjaga mutiaranya